Di tempat saya berdiri, saya bisa memandang jauh ke depan sana, melihat lalu lalang mobil berbagai warna. Setiap ada mobil berbelok mendekat, selalu saya perhatikan. Sementara mata saya tidak pernah lepas dari kotak hitam yang tergeletak di meja, berharap ada yang bisa saya baca untuk menterjemahkan apa yang ada di hatinya.
Jam berlalu sangat cepat, kotak hitam tetap diam. Saya mulai gelisah. Kemana perginya matahari, sesiang ini masih belum ada tanda-tanda akan datang menemui saya. Saya mencoba memanggilnya, dengan suara yang sangat pelan, khawatir akan membangunkan awan hitam dan segera berarak ke sini bersama guyuran hujan.
ah, matahari tak juga menyahut. Mungkin matahari masih sangat sibuk menerangi dunia sebelah sana, agar dunia tidak gelap gulita.
Saya tetap menunggunya di sini, dengan kotak biru yang sudah saya rapikan. Akan saya berikan pada matahari, pasti ia suka dengan isi kotak ini. Membayangkan senyumnya ketika menerima kotak biru ini. Matahari pasti akan memeluk saya erat sekali.
Kenapa gelap sekali di sini ? kemana matahari ? Saya resah, sangat takut kehilangan matahari. Hhhhhhhh....hari-hari saya pasti akan terasa gelap tanpa matahari.
"Matahari, kamu kemana ?" saya mencoba menulis pesan pendek buat matahari.
Matahari tetap diam dan tetap tak datang, menyisakan kegelapan di sini. Angin mulai bertiup sangat dingin, saya menutup jendela dan memasukkan kotak biru ke dalam tas sambil membayangkan senyum matahari, membayangkan hangatnya pelukan matahari.
Aaahhhh, tak ada kabarmu. Saya berjalan kembali menuju bangku taman dan menunggu kabarmu sambil tak henti-henti membayangkan senyummu. Senyum yang selalu saya rindukan. Daun mulai jatuh satu persatu tertiup angin , saya mulai menghitungnya agar tak terasa bosan menunggu.
"Matahari, mungkin kamu sangat sibuk sehingga kamu lupa pada janji kita. Tak apa, masih banyak waktu buat kita bermain-main besok siang. Saya selalu menunggu kamu di sini".
Dan kotak biru hadiah buat matahari, saya simpan. Entah kapan kotak ini akan sampai padanya. Mungkin besok, lusa, bulan depan, tahun depan atau tak akan ada waktu lagi bagi kita buat bertemu.
Saya memandang senja dari sini, matahari tak bersinar hari ini walaupun saya sudah menunggunya di sini tanpa rasa lelah. Saya akan tetap menunggunya sampai kapanpun. Karena saya tau, matahari pasti akan selalu bersinar menerangi dunia dengan kehangatannya.
.........Matahariku........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar