Udah beberapa minggu, saya kena penyakit di bagian 'syaraf' he he he . Kata dokter syaraf kejepit di bagian leher kiri yang berakibat terganggunya tangan kiri. Engga nyaman untuk dipakai bekerja. Bisa sih kerja cuma gerakannya terbatas. Susah di angkat, di gerakkan ke belakangpun sakit. Kalau nyupir saya paksakan karena hanya menggerakan persenelling aja.
Saya menjalankan therapy akupuntur di Klinik dr. Regina Cibubur. Akupuntur mulai leher, tangan sampai pinggang belakang. Juga dipanaskan. Lumayan enak rasanya. Mesti beberapa kali therapy. Sekarang sudah jalan 3x (seminggu sekali).
Nah, kemarin iseng-iseng saya nyoba lagi 'therapy totok dengan stroom'. Therapy di totok dengan kejutan stroom listrik. Kliniknya ada di Ruko Cibubur Indah 1. Therapisnya biasa dipanggil 'Abah sendok' , karena si abah ini ngobatinnya memakai sendok sebagai alat kejut ke tempat sakit.
Begitu datang, saya hanya bilang "Bah, saya sakit tangan nih. Ngga bisa di angkat ke atas, ngga bisa digerakkan ke belakang" sambil memperagakan gerakan. Abah cuma liat postur tubuh bagian kiri (karena yang sakit sebelah kiri), beliau langsung bilang "Wah, bu. Ini syaraf kejepit di bagian leher, terus akibatnya ke tangan yang ngga bisa digerakkan".
Weleh, langsung tau aja, padahal saya sama sekali engga menceritakan asal usul apalagi hasil diagnosa dokter.
Saya suruh duduk di kursi, kaki menyentuh alas kaki yang basah. Dan mulailah 'penyetruman'. Rasanya kalau kata orang Sunda mah "Peureus". Berasa seperti dipukulin pake sapu lidi 1 batang. Nah begitu rasanya.
Tapi pas kena syarafnya, itu rasanya seperti dipukul pake balok kayu "Bledug-bledug" gitu, padahal cuma pake sendok makan.
Beberapa kali 'Bledug' lumayan, enak. Terasa hangat dari mulai pangkal leher sampai ujung jari. Dan beberapa kali saya minta istirahat karena 'bledug'nya lumayan pisan. Therapy cuma 15 menit, saya di suruh angkat tangan, eh bisa. Enteng. tapi masih belum bisa digerakkan ke belakang. Therapy lagi, beberapa kali 'bledug'. Terus abah liat perut saya, menurut abah harus dibenerin juga.
"Bu, ini perutnya harus dibenerin, ada yang ngga beres" , ah benerin aja, teu nanaon mumpung ke Abah. Kalau perut rasanya panas. Selesai di therapy juga terasa panas di perut. Setelah perut, saya suruh merem.
"Merem ya Bu, jangan buka mata. Saya therapy koq bukan mau di apa-apain", saya nurut meremin mata.
Tiba-tiba "kres-kres" di dahi , rasanya panas, saya tanya "pake apa Bah ?" , "Pake tangan, Bu. Engga pake sendok". Mungkin hanya 2 menit. Begitu selesai, saya buka mata, rasanya enteeeengngng banget. Mata, kepala rasanya enak.
Therapy engga perlu pakai pakaian khusus, saya pakai jilbab lengkap engga perlu dibuka. Biayanya sekali Therapy 100 ribu rupiah.
Lusa saya therapy lagi, menurut Abah bisa 2 - 3 kali therapy sampai sembuh. Mudah-mudahan cepat sembuh, pasalnya tidak enak, gerak terbatas.
Mau nyoba therapy Abah Sendok ??? Engga cuma buat sakit aja, buat kesehatan juga boleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar