"kok tiba-tiba menghilang siy ?"
"ktdrn"
Ini cuma sebagian kecil tulisan yang saya baca. Jawaban yang sangat singkat. ka te de er en. Artinya sudah pasti ketiduran ;) , sangking capenya, nulispun dipersingkat. Ah dunia semakin mudah ternyata. Tulisan bisa disingkat (dan semoga yang menerima pesan juga mengerti artinya).
Minggu lalu, saya kumpul dengan teman2 SMU, dia menceritakan kesulitan ber'bbm' dengan saya ;).
Katanya , "gua bingung banget baca bbm si uty, nulisnya singkat banget. Gua nyoba ngimbangin balesnya pake tulisan yang disingkat juga, tapi malah jadi ribed buat gua. Akhirnya gua diemin aja deh. Untung si uty keburu nelepon". Ha ha ha ....
Pada suatu masa ... he he he :)
Saya, punya guru yang banyak mengajarkan tentang kebaikan. Apa saja yang saya lakukan dan (menurutnya) salah, selalu diperbaiki dan dicontohkan 'sebaiknya begini' ... Dengan kebiasaan-kebiasaan yang selalu diulang-ulang akhirnya saya terbiasa dengan hal-hal tersebut. Saya juga menerapkan 'perbaikan' itu kapada siapapun. Tujuan saya hanya satu, memperbaiki kekurangan dalam diri saya agar saya menjadi lebih baik.
Semua perkataan yang memakai akhiran "lah" saya buang, karena menurutnya itu seperti tidak menghormati lawan bicara. Tidak serius ketika berbicara dengan orang lain. "Ya iyalah...." kata-kata itu sedikit demi sedikit saya hilangkan. Dan apa saja kata-kata yang menggunakan akhiran "LAH" saya hilangkan.
Emoticon yang banyak terdapat di BBM, saya hapus sedikit demi sedikit karena dia tidak suka memakai emoticon. "Dari dulu aq paling ga suka simbol-simbol" . Jadi setiap memakai emoticon, saya selalu menyelipkan dulu kata-kata di depannya, tidak hanya memakai simbol (emoticon) saja.
Perbaikan itu sangat berguna bagi saya sampai sekarang. Saya tidak akan menghilangkan kebiasaan itu.
Perbaikan lainnya, contoh kata-kata di atas ....
"ktdrn"
Nah, dulu kalau saya jawab sesukanya seperti itu, langsung diprotes keras.
"Kamu coba sedikit menghormati lawan bicara kamu deh. Ucapkan kata 'maaf' dulu, itu pasti lebih baik, setelah itu baru kamu terangkan alasannya. 'Maaf saya ketiduran' itu lebih baik dari pada menjawab hanya 'ktdrn'. Coba deh perbaiki bahasa kamu. Kamukan punya anak buah, kamu pasti akan lebih dihormati oleh lawan bicara kamu".
Setelah itu saya sering menggunakan kata-kata 'maaf' untuk segala kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja saya lakukan sampai akhirnya itu menjadi suatu kebiasaan bagi saya. Walaupun itu sulit saya terapkan, tapi saya sangat sering diingatkan olehnya.
Ternyata bahasa itu sangat penting ya dan beruntungnya saya punya guru yang bisa memperbaiki bahasa saya.
Waktu kemarin saya mendapat balasan kata "ktdrn" , saya langsung senyum-senyum sendiri, hhhmmmm .... untung bukan saya yang menjawab "ktdrn", kalau saya yang menjawab itu dan guru saya tau, pasti dia akan amat sangat marah besar .... saya harus menjawab dengan kata-kata "maaf, saya ketiduran".
Kebiasaan itu harus selalu saya lakukan karena saya sangat percaya, bahasa bisa mewakili diri kita yang sebenarnya.
Terima kasih cq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar