Senin, 02 Juli 2012

Powder Room dan Nasibnya


Saya lagi baca buku “Terapi Berpikir Positif” Dr. Ibrahim Elfiky.  Pada awal tulisan mengenai “Kekuatan Pikiran” ditulis kalimat bijak dari filsafat India Kuno, “Hari ini Anda tergantung pada pikiran yang datang saat ini.  Besok Anda ditentukan oleh ke mana pikiran membawa Anda.”  Kenyataannya memang begitu. Perasaan dan perbuatan pasti dimulai dari pikiran.  Pikiranlah yang menjadi pendorong setiap perbuatan dan dampaknya.

Awal saya merancang desain rumah, ada penempatan powder room di depan. Ruangannya hanya berisi monoblok dan wastafel kecil.  Berbulan-bulan desain itu tidak bergerak dan sudah dibuat pondasinya.  Hanya belum ‘diapa-apain’ alias masih mentah.

Ketika saya konsultasi Feng shui, ternyata ruangan tsb (kalo bisa) dibuang, hadeuh !!! Saya katakan tidak mungkin dibuang, secara fisiknya sudah jadi (walaupun blm sempurna).  Pasti apap marah kalau sampai saya minta bongkar (karena banyak sekali ketidak cocokan antara saya dan apap mengenai rumah) .  Akhirnya saya minta ‘bagaimana menyiasatinya’.  Dan  jalan keluarnya menurut pak Bambang (ahli Feng Shui) saya harus meletakkan keset warna merah di sana.  Its ok lah nanti saya terapkan.

Secara iseng-iseng berhadiah he he he … berkali-kali saya katakan ke apap bahwa ternyata menurut Feng Shui ruangan itu tidak cocok ada di sana dengan alasan bla bla bla … Saya setuju untuk dibongkar (mumpung belum diapa-apain) tapi apap engga setuju dengan berbagai alasan.   Apap tidak bergeming, maju terus pantang mundur, sampai akhirnya pembelian monoblok untuk powder room tsb.  *si apap engga kepengaruh sama si feng shui euy*.  Yaahh sutralah, toh ada jalan keluarnya. 

Selama 1 bulan si monoblok menempati gudang bawah tangga (belum siap untuk dipasang, karena masih menunggu kamar mandi utama selesai).  Tiba-tiba secara mengejutkan si apap bersungut-sungut mengenai powder room yang sangat tidak efisien (karena ruang tsb sangat kecil).
 “Ty, ini ruangan ngga efisien amat sih, malah jadi nyempit-nyempitin aja. Kenapa tadinya ada powder room di sini sih ?” ,  saya bingung jawabnya, bukankah gambar itu sudah ada sejak berabad-abad lamanya (sejak 2000 tahun sebelum masehi ketika kita akan merenovasi rumah *lebay.com niy gw.) Koq ditanyain lagi sekarang siy ya. Aneh !!!  Tapi saya seneng jugaaaaa, semoga apap setuju untuk dibongkar he he he …. Semalaman kita berdua ribut mengenai powder room tsb dan apap tetap tidak setuju untuk dibongkar (ya sudahlah, ngapain jadi ribut kalo tetep mau dibikin mah).

Tiba-tiba tadi pagi,  apap bilang “Ty, klo mau dibongkar nanti saya tanya Uki (tukang) dulu, bisa ngga kalau dibongkar, karena ada saluran-saluran yang harus dibuang.  Kalo bisa ya kita bongkar, kalo engga bisa, biarin aja jadi powder room” .  Haaahhh ??? inilah yang tadi saya tulis di depan , “Hari ini Anda tergantung pada pikiran yang datang saat ini.  Besok Anda ditentukan oleh ke mana pikiran membawa Anda.”

Itulah kenyataannya, tanpa ada perdebatan tiba-tiba bisa berubah sekejap saja.  Alhamdulillah akhirnya powder room itu dibongkar juga.  Bagaimana nasib monobloknya ? kita lihat aja nanti  he he he …… Yang penting powder room udah dibongkar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar