Saya lagi baca
buku “Terapi Berpikir Positif” Dr. Ibrahim Elfiky. Pada awal tulisan mengenai “Kekuatan Pikiran”
ditulis kalimat bijak dari filsafat India Kuno, “Hari ini Anda tergantung pada
pikiran yang datang saat ini. Besok Anda
ditentukan oleh ke mana pikiran membawa Anda.”
Kenyataannya memang begitu. Perasaan dan perbuatan pasti dimulai dari
pikiran. Pikiranlah yang menjadi
pendorong setiap perbuatan dan dampaknya.
Awal saya merancang
desain rumah, ada penempatan powder room di depan. Ruangannya hanya berisi
monoblok dan wastafel kecil. Berbulan-bulan desain itu tidak bergerak dan
sudah dibuat pondasinya. Hanya belum ‘diapa-apain’
alias masih mentah.
Ketika saya
konsultasi Feng shui, ternyata ruangan tsb (kalo bisa) dibuang, hadeuh !!! Saya katakan tidak mungkin dibuang, secara
fisiknya sudah jadi (walaupun blm sempurna).
Pasti apap marah kalau sampai saya minta bongkar (karena banyak sekali
ketidak cocokan antara saya dan apap mengenai rumah) . Akhirnya saya minta ‘bagaimana menyiasatinya’. Dan jalan keluarnya menurut pak Bambang (ahli Feng
Shui) saya harus meletakkan keset warna merah di sana. Its ok lah nanti saya terapkan.
Secara iseng-iseng
berhadiah he he he … berkali-kali saya katakan ke apap bahwa ternyata menurut
Feng Shui ruangan itu tidak cocok ada di sana dengan alasan bla bla bla … Saya
setuju untuk dibongkar (mumpung belum diapa-apain) tapi apap engga setuju
dengan berbagai alasan. Apap tidak bergeming, maju terus pantang
mundur, sampai akhirnya pembelian monoblok untuk powder room tsb. *si apap engga kepengaruh sama si feng shui
euy*. Yaahh sutralah, toh ada jalan keluarnya.
Selama 1 bulan si
monoblok menempati gudang bawah tangga (belum siap untuk dipasang, karena masih
menunggu kamar mandi utama selesai). Tiba-tiba
secara mengejutkan si apap bersungut-sungut mengenai powder room yang sangat
tidak efisien (karena ruang tsb sangat kecil).
“Ty, ini ruangan ngga efisien amat sih, malah
jadi nyempit-nyempitin aja. Kenapa tadinya ada powder room di sini sih ?”
, saya bingung jawabnya, bukankah gambar
itu sudah ada sejak berabad-abad lamanya (sejak 2000 tahun sebelum masehi
ketika kita akan merenovasi rumah *lebay.com niy gw.) Koq ditanyain lagi
sekarang siy ya. Aneh !!! Tapi saya
seneng jugaaaaa, semoga apap setuju untuk dibongkar he he he …. Semalaman kita
berdua ribut mengenai powder room tsb dan apap tetap tidak setuju untuk
dibongkar (ya sudahlah, ngapain jadi ribut kalo tetep mau dibikin mah).
Tiba-tiba tadi
pagi, apap bilang “Ty, klo mau dibongkar
nanti saya tanya Uki (tukang) dulu, bisa ngga kalau dibongkar, karena ada saluran-saluran
yang harus dibuang. Kalo bisa ya kita
bongkar, kalo engga bisa, biarin aja jadi powder room” . Haaahhh ??? inilah yang tadi saya tulis di
depan , “Hari ini Anda tergantung pada pikiran yang datang saat ini. Besok Anda ditentukan oleh ke mana pikiran
membawa Anda.”
Itulah kenyataannya,
tanpa ada perdebatan tiba-tiba bisa berubah sekejap saja. Alhamdulillah akhirnya powder room itu
dibongkar juga. Bagaimana nasib
monobloknya ? kita lihat aja nanti he he
he …… Yang penting powder room udah dibongkar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar