Matahari menggantung tinggi
panas menyengat, kulit, kepala
mmmmm....
mata makin berat rasanya
"Kmana aja ? koq ga pernah kasih kabar ?"
"Ada koq"
"Sehat ?"
"Alhamdulillahirobilalamiin"
"Jawab dong bbm saya"
"Yang mana ?"
"Kmrn, kmrnnya, kmrnnya lagi , beberapa kali tuh , pasti udah dihapus"
Makin siang, makin panas, makin ngantuk.
Lama-lama saya ngantuk, menyandarkan kepala di jok mobil,
angin seliweran bikin mata malas mbuka.
"Hei, bangun !!!!"
Seseorang mengetuk kaca mobil saya yang sedikit terbuka
"hmmmm..."
Saya malas buka mata, tapi waktu ekor mata saya membuka dan melihat orang di samping mobil, tiba-tiba saya melotot sambil menegakkan posisi duduk.
Berkali-kali saya melotot dan membuka lebar-lebar kelopak mata saya.
"Lho....kamu ngapain di sini ? Koq ada di sini ?"
"Buka dong pintu mobilnya, panas niy di luar"
Saya lihat kamu kepanasan di luar, pake t'shirt Polo biru muda, jeans biru dan keringat di dahi. hehehe.... kpanasan....
Saya masih engga percaya liat kamu berdiri di sana.
"Lhaaaaa, malah melotot gitu !!!!! Kamu tau engga ? klo lagi melotot gitu bikin gemes !!!"
Kunci pintu saya buka, dan kamu langsung mendekap saya sekencang-kencangnya. Keringat di kaos kamupun bisa saya rasakan basah menempel di baju saya. Kamu mengacak-acak rambut saya dan tersenyum lebar memandang saya yang masih 'bengong' karena engga percaya.
"Kamu sadar engga, kalo udah bikin aku senewen ?"
Saya mengangguk, tanda setuju dan mengiyakan.
"Tuuuuuhhh kaaaaaannn !!!!! Kamu itu emang nyebelin setengah mati, tau bikin orang lain senewen, tapi tetep keras kepala"
Wajahnya sangat menawan, saya terkesima oleh matanya. Mata yang tidak pernah berkurang kadar cintanya, selama bertahun-tahun. Diam-diam saya mengaguminya. Mengagumi keteguhan hatinya.
"Kamu cuma bengong aja, ngomong dong !!!!"
Tiba-tiba tanpa sengaja ujung siku tangan saya menyentuh klakson mobil, saya kaget setengah mati dan tanpa sadar saya berteriak
"Cinta !!!!"
Keringat bercucuran dari dahi, saya membuka mata dan melihat sekeliling, mencari kamu. Tak ada siapa-siapa di sini, saya tetap sendiri tertidur di belakang stir. Kamu tiba-tiba datang dan menghilang seperti angin. Menyisakan kerinduan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar