Sabtu siang kemarin, tiba-tiba saya harus kehilangan 2 orang karyawan yang sangat saya percaya. Engga kebayang kan ? Rasanya dunia menjadi sangat sempit. Saya hanya berdiri di depan Suria, berjalan bolak-balik tak tentu arah, engga tau apa yang mau kerjakan. Bagaimana saya harus menjalankan semua ini bila kehilangan 2 orang yang saya percaya. Kemana saya harus mencari orang yang dapat saya percaya secepat ini ?
Saya benar-benar seperti berada di depan jalan raya yang sangat ramai, ingin menyeberangi jalan itu, tapi saya merasa tidak mungkin bisa mencapai seberang sana tanpa bantuan seseorang yang bisa menyeberangkan sampai kesana. Tangan saya mengapai-gapai, entah siapa yang akan melihat.
Saya kehilangan, sangat kehilangan.
Engga kebayangin, bener-bener engga kebayangin. Apa yang akan saya lakukan besok.
Malam minggu, saya mulai briefing dengan Spv n Rose. Apa yang akan dilakukan besok. Hari minggu biasanya hari yang ramai. Rose minta supaya saya tetap di kantor karena harus wawancara 4 orang dan memutuskan cepat. Rasanya badan saya sangat lelah, begitu juga dengan pikiran saya. Tapi saya harus tetap bergerak cepat. Life must go on.
Pikiran saya terpecah dua, mengingat saya sudah mengecewakan cq karena saya benar-benar tidak bisa meninggalkan kantor hari minggu ini (saya menangis, bila mengingat itu).
Minggu sepanjang hari saya tidak bisa meninggalkan kantor. Pikiran saya benar-benar diuji. Saya berharap bisa melewati hari itu dengan baik. Menjelang malam, saya istirahat sebentar, sambil saya terus BBm dengan Rose. Kita terus berdiskusi tentang banyak hal.
Ada yang membuat saya sedih ketika Rose menulis :
RoŠε : Dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan ya mom
RoŠε : Qta harus siapp dgn kondisi apapun,
RoŠε : Waduh aqu lupa liat jdwl
oetyy: Iy non, stiap masa ada perubahan. Disadari atau ngga. Everybody changing...... And. I don't feel the same.
RoŠε : Suatu hari ntah aqu, kiki, pa ismet atw yg lainnya pasti akan punya kehidupan masing2, Begitupun dgn mom, apap n pss cibubur . Punya banyak harapan . Hadehhh ko jd mellowww bgni.
Ketika sampai kalimat itu, tiba-tiba signal BB saya SOS.
Saya menarik nafas panjang, benar kata Rose, suatu hari entah siapapun pasti akan punya kehidupan sendiri, melepaskan diri dari genggaman tangan yang sudah sangat erat kita pegang. Kita tidak mungkin terus menerus menggenggamnya. Kehidupan akan berubah mengikuti waktu. Pasti semua akan berubah.
Secara tidak sadar, saya menangis. Mengingat apa yang sedang saya alami. Saya kehilangan seseorang dan saya tidak siap menerima kehilangan itu. Setiap saat, saya selalu menuliskan bahwa saya tidak mau kehilangan kamu, saya sangat takut kehilangan kamu, selalu itu yang saya takutkan. Saya pasti tidak siap kehilangan.
Tapi, inilah kenyataan yang sedang saya hadapi. Saya KEHILANGAN. Mau tak mau, suka tak suka, saya harus menghadapi itu. Saya tak yakin akan kekuatan diri saya. Bagaimana saya harus menerima kenyataan seperti ini.
Cukuplah ALLAH bagiku, tidak ada Tuhan selain DIA. Hanya kepadaNYA aku bertawakkal dan DIA adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang Agung
(At-Taubah : 129)
Dialah ALLAH, sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik yang menjadi Penolong
(Al-Anfal : 40)
Ya Allah, Please help me.
Saya menangis dan terus menangis, karena saya sudah merasa kehilangan sejak sabtu malam kemarin, tak pernah ada lagi jawaban. Apakah saya masih punya harapan ?
Triiing... PING!!! hhhmmm.... BBm. Saya sangat terkejut. Berharap dan sangat berharap ada jawaban.
Mamam : Lagi apa geulis ? Mam punya rendang n goreng ikan kecil nih. Mau geulis ?
Mamam yang selalu memanggil saya denga sebutan geulis, aahhhh....saya jadi kangen sama mamam n papap. Saya menjawab BBmnya, kali ini saya tidak tahan untuk tidak curhat. Saya tumpahkan semua ketakutan saya, semua kesedihan saya (bukan kebiasaan saya untuk membuat beban pikiran mamam jadi bertambah, tapi kali ini saya sangat ingin bercerita, menumpahkan semuanya ke mamam, berharap doa mamam buat saya, agar saya diberi kekuatan hati. Doa yang sangat mujarab dari seorang ibu. Beruntungnya saya masih bisa meminta doa dari ibu).
Dan apa jawaban mamam ? Membuat saya semakin tak bisa berhenti menangis. Membesarkan hati saya dengan kata-kata yang sangat manis.
"Ingat ALLAH, geulis. Serahkan semua kepada ALLAH, tidak ada yang tidak mungkin bagi ALLAH. Kesabaran menerima semua ujian akan dibalas oleh ALLAH. Mamam yakin dan percaya sama anak mamam yang sabar ini, kamu pasti bisa. Mamam selalu doakan buat anak mamam. Sing sabar, geulis. Enjing ulah hilap ngaos bari ngantosan sholat Isya, serat anu biasa mamam aos. Percanteun ka Mamam, geulis. Sok didoakeun ku mamam".
Semakin tak mampu menghentikan tangis.
Saya berfikir, saya tidak pernah siap ditinggalkan, tidak mau kehilangan. Padahal ini baru kehilangan orang yang saya percaya, bukan kehilangan orang tua yang sudah banyak mendoakan saya sepanjang hidup. Dan saya tidak pernah mempersiapkan diri buat hal-hal seperti ini.
Dan Minggu malam, tiba-tiba BB saya hang. Layar BB jadi berwarna putih. Awalnya saya engga 'ngeh' , tapi waktu ade saya bilang "Mom, Hang tuh BB. Rusak deh. Pasti nanti semua data-data ilang", saya jadi perhatiin si BB. Bener aja, si BB merestart sendiri. Lamaaaa baru muncul lagi gambar BB di layarnya. Saya biarkan sampai benar-benar hidup. Setelah yakin si BB hidup lagi, baru saya buka, dan tttaaaaarrrrrraaaaaaammmmm ..... semua kontak BB hilang. BBm, no Hp, dan tulisan saya yang belum sempat saya salin ke blog selama ini juga ikut hilang. Ada juga tulisan saya selama beberapa tahun menghuni note BB, ikut hilang bersama-sama.
Kali ini, saya sudah siap kehilangan kontak BB. Dengan penuh keyakinan, saya hanya memandangi si BB, dan berkata : "saya engga perlu nangis karena kehilangan kontak data, karena saya harus selalu siap ditinggalkan, oleh siapapun".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar