Sabtu, 12 November 2011

Senja, Ketika Saya Kehilanganmu

Berdiri mematung di sini, dalam remang cahaya matahari yang hampir pupus. Mencari sisa tulisanmu yang belum sempat saya hapus. Saya kembali memutar waktu dan memejamkan mata mengingat setiap peristiwa yang pernah saya lewati. Meniti jalan setapak dan menemukan banyak cerita di sana.

Ada matahari pagi yang selalu tersenyum, selalu merayu dengan sapaannya yang khas. Sinarnya sangat lembut, mungkin enggan merusak suasana pagi. Saya sangat bahagia ketika sinarnya menembus daun jendela menerpa tirai dan membentuk siluet yang sangat indah.

PING!!!! Bunyi pesan masuk yang menggetarkan BB saya. Mmmmmmmm.....

"Met pagi, cantik. Pasti kamu sedang tersenyum memandang matahari dari jendela"

hhhhmmmmmm...... Saya tak perlu membalasnya sepagi ini. Khawatir akan membuat kegaduhan di pagi buta.

Sebentar kemudian, suara itu hening, dan saya kembali memandang matahari dari jendela. Menyisakan kerinduan pada matanya.

Ada juga cerita kupu-kupu yang selalu beterbangan berdua, bercengkeraman di antara bunga pagi sore yang berwarna merah kuning. Cemburunya saya bila mengingat itu, karena saya tidak bisa seperti mereka. Tak bisa bercengkeraman bersamamu ketika sore menjelang.

Banyak cerita yang sudah saya tulis di buku hijau, dan semua mempunyai kenangan tersendiri. Ingatkah, ketika pertama saya tulis 'percayalah, ini karena ada sesuatu yang diinginkan. Suatu saat, bila sudah mendapatkan apa yang diinginkan, semua akan segera berakhir dan menghapus setiap cerita yang ada' .

Walaupun kamu menyanggahnya dengan sangat tegas, saya tetap tak percaya. Tulisan itu tetap saya simpan di sana.

Mengeja setiap kata dan menyusun semua cerita menjadi kenangan manis bagi saya. Tetap mengingatnya, karena itu sebuah perjalanan bagi saya. Akan saya simpan bersama sisa-sisa rintik hujan sore yang setiap hari selalu datang.

Dan sore ini, saya tetap berdiri di sini menikmati cahaya matahari yang hampir pupus. Memejamkan mata dan mengingat semua cerita tentangmu yang belum sempat saya hapus.
Saya tidak akan menghapusnya, karena itu bukan sebuah gambar salah yang mesti dihapus.
Biarkan tetap di sini dan menjadi pengingat pesan bagi saya, bahwa setiap manusia bisa berubah, kapanpun ia mau, disadari maupun tidak. Dan semua tulisannya menjadi penyemangat bagi saya, bahwa saya tetap harus hidup lebih baik lagi.

Senja semakin temaram, semakin gelap dan berkabut. Saya semakin kehilangan, dari hari ke hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar