
Apa rasanya sejarah hidup kita berubah dalam sehari ?
Darah saya mendadak seperempat Tionghoa,
nenek saya ternyata tukang roti, dan dia,
bersama kakek yang tidak saya kenal,
mewariskan anggota keluarga yang tidak pernag saya tahu :
Madre
Darah saya mendadak seperempat Tionghoa,
nenek saya ternyata tukang roti, dan dia,
bersama kakek yang tidak saya kenal,
mewariskan anggota keluarga yang tidak pernag saya tahu :
Madre
Waktu saya melihat buku ini di Toko Buku Gramedia Paris Van Java Bandung beberapa minggu lalu (tepatnya tgl 26 Sept 2011) , penasaran juga membaca judulnya : Madre
Apa ya artinya Madre ? nama seorang manusiakah ? atau nama seekor binatang ? karena saya sangat asing dengan nama ini : Madre
Saya ambil juga buku karya Dee Lestari (Penulis yang saya kagumi, karena gaya tulisannya yang kadang-kadang suka penuh kejutan). Saya juga membeli beberapa buku lainnya (yang sampai sekarang masih belum sempat saya baca, dengan alasan klasik : masih sibuk !!!).
Sampai Jakarta, karena penasaran, langsung saya baca si Madre ini. Benar-benar bikin penasaran, saya hampir tidak mau berhenti membacanya. Hanya duduk di sofa kantor dan tidak mau diganggu. Karyawan yang manggil, cukup dijawab : "ya, sebentar" , padahal bukan hanya 'se' tapi 'beberapa bentar'. Halaman demi halaman saya lahap. Ternyata benar kan ? Dee penuh dengan kejutan. Saya tidak habis pikir, bagaimana mungkin seorang Dee Lestari menulis Madre sebaik itu ? Apakah Dee punya toko Roti ? atau sebelum menulis Madre, Dee sengaja duduk di pabrik roti dan belajar mengenai seluk beluk per"roti"an ? .
Hhhhhhmmmmmm......
Ternyata menjadi penulis itu memang harus benar-benar totally dan penuh ide, mau mencari sesuatu yang benar-benar ingin ditulisnya. Daya khayalnya sangat tinggi dan penggunaan kata-katanya sangat manis.
Madre..... oh Madre....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar