Minggu, 08 November 2009

Akhirnya...

Akhirnya, dia pergi juga setelah sekian tahun bertahan bersama saya. Bersama melewati kesulitan-kesulitan dan kebanggaan. Bersama melewati segala macam tekanan-tekanan dan kita sudah sepakati bahwa itu merupakan ujian bagi kita untuk tetap bertahan, untuk tetap maju melangkah ketahap yang lebih baik.

Saya tidak akan menghalang-halanginya untuk pergi, karena itu semua demi kebaikannya. Saya bersyukur bahwa saya pernah memiliki orang seperti dia. Yang sama-sama tidak memiliki apapun untuk kita banggakan, tetapi kita bisa memperlihatkan kepada semua orang bahwa kita memiliki suatu kekuatan yang saling mendukung satu sama lain.

Jum'at adalah hari terakhir kita berbicara. Untuk kemudian kita berpisah. Berkali-kali saya katakan "Kamu harus maju. Kamu harus bisa. Kamu pernah bekerjasama dengan saya, dan kamu tahu bagaimana kerasnya hati saya. Itu bekal yang cukup untuk melihat dunia dari sisi lain". Walaupun saya masih tetap berharap segala bantuannya untuk menata yang tertinggal di sini. Saya akan tetap menghubunginya untuk berbicara dan berkeluh kesah tentang semua kejadian di sini.

Saya dan semua di sini sangat kehilangannya. Berharap ia tidak akan pernah melupakan semua yang pernah terjadi di sini. Karena ia adalah tulang punggung saya di sini.

Jum'at adalah hari terakhir ia di sini, dengan suaranya yang sangat pelan terdengar, meminta ijin untuk pergi...Saya mengabulkannya untuk pergi. Dan kita semua berusaha untuk tetap tegar melepas kepergiannya.

I hope, everything is ok without him.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar