Selasa, 27 Oktober 2009

Sepi


Saya ada di sini
di sudut ruang yang selalu sepi
dingin tanpa angin
selalu menatap kosong
ke dalam hatimu.
terbuat dari apakah hatimu ?
saya hampir tidak pernah lagi mengenalmu
cara bicaramu
caramu menatap saya
bahkan caramu menginginkan sayapun
saya sudah tidak ingat lagi.
kapan terakhir kali , saya tidak ingat.

Tapi saya tetap di sini
di sudut ruangan yang dingin
memeluk lutut dan mengusir sepi
dengan berbicara kepada sunyi
tak terdengar jawabnya
tak ada suaranya
tetap sepi mengepung diri.

Saya baru saja berbicara dengannya
dengan bahasa biasa dan tatapan biasa
mmmmm...
harusnya dijawab dengan bahasa biasa
dan tatapan biasa...
tapi saya tidak menemukan itu dalam dirinya
bahasanya sangat luar biasa
juga tatapan matanya,
aaaaaaahhhhh...
saya hanya ingin menyampaikan
apa-apa yang perlu kamu tahu
tapi tak apa,
bagi saya itu sudah biasa.

Saya kembali duduk di sudut ruang ini
berbicara dengan bayangan diri
memeluk lutut dan terus berbicara
karena saya sebenarnya ingin berbicara
dengan bahasa biasa
yang kamu dan saya mengerti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar